Tak tahan dengan dominasi benih pabrikan, petani membentuk bank benih demi mengakhiri ketergantungan. Upaya membangun kemandirian petani.
Dokumentasi : Viena Tanjung |
Di tengah kesejukan udara Bogor, semangat dari berbagai daerah itu disatukan, Jumat dua pekan lalu. Petani pemulia benih dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat sepakat membentuk Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI). “Pembentukan AB2TI menjadi puncak dari sarasehan jaringan petani nasional,” ujar Koordinator Pendidikan dan Advokasi Aliansi Petani Indonesia, Fadil Kirom.
Bermodal saweran antarjaringan, mereka merespon problem semakin menghilangnya benih lokal unggul di Indonesia. Tiga hari penuh perwakilan berbagai paguyuban petani, peneliti, dan lembaga swadaya masyarakat berembuk untuk mewujudkan kedaulatan benih bagi petani.
Selain petani, bergabung pula pakar bioteknologi tanah dan lahan Institut Pertanian Bogor, Dwi Andreas Santosa, bersama segelintir anggota dewan perwakilan rakyat.
Reriungan petani itu tak terjadi tiba-tiba. Benih-benih lokal unggul, baik tanaman pangan maupun hortikultura (tanaman kebun), yang kian menurun produktivitasnya menggugah mereka berbuat sesuatu.